Kamis, 27 Agustus 2009

Kenapa Pacaran Dilarang …?

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Aowllah. Mereka idak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Aowllah). (Al-‘An’am : 116)

Beberapa hal yang membuat saya harus mengurut dada tentang pacara adalah sebagai berikut :

1. Pacaran dapat menimbulkan dosa besar jika dilakukan dalam waktu yang lama,

2. Tidak jarang bahwa pasangan yang berpacaran sering memiliki prasangka yang buruk kepada pasanganya, bukankah ini juga tidak baik.

3. Merendahkan derajat perempuan dimata masyarakat; bagi perempuan yang banyak ganti pacar sering diistilahkan “jablai” sedangkan laki-laki hanya disebut playboy (dan itu tidak merendahkan)

4. Merendahkan kaum perempuan di mata Aowllah, Rosul dan masyarakat; Rosul pernah menyindir sahabat yang menikahi seorang janda, apalagi seorang gadis yang tidak perawan. Sedangkan dosa zina tidak membedakan jenis kelamin.

5. Dapat menjerumuskan orang tua seandainya terjadi perzinahan ; Rosul bersabda : “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)

6. Menyebabkan pernikahan zina jika salah satu telah berzina (Fatwa imam Qordhowi). Karena sesuai dengan surat AN-Nuur, bahwa orang yang berzina menikah dengan yang berzina juga, dan orang-orang yang beriman tidak akan melanggar ketetpan Aowllah SWT.

7. Menjadikan dosa-dosa kecil menjadi dosa besar jika terjadi perzinahan (Fatwa Imam Qordhowi), jalan yang menimbulkan dosa besar akan menjadi dosa besar, persentuhan kulit dosa kecil, tetapi jika sampai terjadi zina maka persentuhan tersebut menjadi dosa besar pula, belum yang lain-lainnya.

8. Jika melakukan aborsi, akan menambah dosa besar buat dirinya dan juga menyeret orang lain mendapatkan dosa besar.

9. Menjauhkan rahmat Aowllah jika putus pacaran dengan emosi, sehingga tidak lagi saling sapa dan saling peduli lagi (memutuskan tali silaturrahiem). Karena rahmat Aowllah tidak akan sampai kepada orang yang memutuskan tali silaturrahim sehingga mereka “menyambung” kembali.

10. Menghamburkan harta, bisa dibayangkan jika harta yang dipergunakan untuk bersedekah, maka berapa banyak pahala yang semestinya bisa kita dapatkan.

Demikianlah beberapa pengetahuan saya tentang besarnya efek negative dari pacaran sehingga saya pun terpaksa ikut menyetujui dilarangnya dalam syariat islam.

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al-‘An’am ; 44)

Wa Aowllahu a’alam bisshowaab…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar