Kamis, 27 Agustus 2009

Saya kan Orangnya Keras !

Kadang tanpa diasadari ada orang yang bangga mengungkapkan keburukan kepribadiannya. Entah benar atau tidak di hadapan masyarakat, akan tetapi tidak sedikit orang yang menyatakan keburukan kepribadian itu merupakan hal yang orang lain harus memperhitungkan dia. Diantaranya saya mendapatkan seseorang dengan bangganya menyatakan dirinya “orang yang keras”, entah sadar atau tidak bahwa kerasnya kepribadian dia itu adalah tidak tepat.

Rosulaowllah Saw mencontohkan kepada umat islam tentang prilaku keras adalah kepada meraka yang tidak bersyukur (kufur). Bahkan Rosulaowllah memerintahkan sahabatnya untuk membakar rumah-rumah para sahabat yang enggan mengeluarkan zakat. Karena Beliau sangat menyadari sebagai seorang hamba yang harus memberikan tuntunan dan menegakkan syariat islam sesuai dengan apa yang di perintahkan Aowllah SWT. Tanpa di kurangi atau dilebihkan, apalagi merubah ketetapan Aowllah SWT.

Sebenarnya saya pun ingin sekali mendebat orang tersebut. Akan tetapi saya fikir itu percuma, dan hanya akan menambah keras hati dan kepalanya. Orang-orang yanag ada di sekitarnyapun enggan mendebat kejelekannya karena takut dia tersinggung dan marah. Firman Aowllah SWT :

Dan jangan kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya sendiri. Sesungguhnya Aowllah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.

Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Aowllah, padahal Aowllah beserta mereka…….. (An-Nisa : 107-108)

Karena teman-temannya beranggapan bahwa jika memperbaiki kesalahan orang tersebut sampai membuatnya tersinggung adalah kerugian. Apakah seorang teman yang baik itu harus menyetujui segala tindakan sahabatnya walaupun itu salah? Dulu saya pernah diajarkan bahwa “seorang teman yang baik itu adalah yang bisa menunjukan kepada kebaikan, bukan yang membiarkan dan menyetujui kejelekan temannya”. Karena hal itu berarti menjerumuskan teman dalam keburukan”. Bukankah teman seperti itu masuk dalam kategori teman ABS atau penjilat?

Sungguh kasihan orang tersebut, tanpa dia sadari bahwa teman-teman yang dia banggakan kesetiaannya ternyata sebenarnya menjerumuskan. Sungguh naïf dan kerdilnya hidup kita sekarang ini.

Hebatnya lagi, dia mengajarkan saya untuk intropeksi diri. Saya pun meng”iya”kan, karena nasehatnya baik. Tetapi saya pun tidak menutup diri sebagai manusia biasa, yang terkadang selalu melihat siapa yang berbicara.

Semoga Aowllah tetap memberikan pemahaman kepada saya arti hidup bermasyarakat…..

Amiennnn….

Akhirnya saya pun berdosa sebagaimana sabda Rosul :

Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau dia mencelanya maka bisa terkena ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya dia berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya. (HR. Ad-Dailami)

Semoga Aowllah mengampuni dosa-dosa saya…..

Amiennn….

Naifkan saya ini, ingin diampuni tetapi lebih takut dimurkai oleh manusia daripada Aowllah….

Nasib…nasib,,, ya nasibku ini……

Wa Aowllahu a’alam bishowaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar